iklan
Headline

Bunyi Lonceng, Bakao, dan Dzikir Dimulainya Pengangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa

319
×

Bunyi Lonceng, Bakao, dan Dzikir Dimulainya Pengangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa

Sebarkan artikel ini

Sumbawa, Bintangtv.id– Prosesi pengangkatan Datu  Rajamuda di Sumbawa ditandai dengan pengibaran bendera kesultanan, denting lonceng, bakao dan Dzikir.

Prosesi dimulai tepat pukul 06.00 WITA, dentang lonceng terdengar dari Bale Jam, pintu gerbang Istana Sultan Muhammad Kaharuddin III. Bunyi lonceng ini menandakan permulaan acara yang kemudian dilanjutkan oleh Juru Ara, yang bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui “Bakao”.

iklan

Berikut adalah cuplikan ucapan Juru Ara yang menyampaikan pengumuman tersebut:

“Ooo sarea Ina Bapak Ina Kamina

Sanak sawai sanak salaki balu luma

Adi kakak ode rea loka beru

Ta tu sarungan lako sia

Tananang ya ada boat rea

Pang tana samawa ta

Tu samula kaleng ano ta, Senan, tama boat “Ete Ai Kadewa”,

“Genres Pusaka” ke “Satenri Manik”…”

Ketua Dewan Syara’ Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syukri Rahmat, S.Ag., M.M.Inov., memimpin ‘bajiwa’, yaitu melafazkan dzikir dan doa bersama. Dzikir dan doa ini dimaksudkan untuk memohon perlindungan, kelancaran, dan keselamatan dalam pelaksanaan hajatan Kesultanan Sumbawa.

Setelah doa selesai, panji Kesultanan Sumbawa dikibarkan. Prosesi ini diikuti dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh laskar Balacucuk Kesultanan Sumbawa, yang melambangkan bahwa Kesultanan Sumbawa telah bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam pemajuan kebudayaan.

Selain itu, Panji Macan Puti, yang merupakan lambang Kesultanan Sumbawa, dan Panji Lipan Api, yang merupakan lambang Sultan Sumbawa, juga dikibarkan.

“Dengan bunyi lonceng, pelafazan dzikir di Istana Dalam Loka, serta pengibaran bendera Merah Putih dan panji Kesultanan Sumbawa, acara Pengangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa secara resmi dimulai,” kata Ketua Dewan Syara’ Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syukri Rahmat, S.Ag., M.M.Inov. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan