Sumbawa, Bintangtv.id– Kesultanan Sumbawa menggelar prosesi sakral pengangkatan Datu Rajamuda. Tepat pukul 06.00 WITA, bunyi lonceng terdengar dari Bale Jam, pintu gerbang Istana Sultan Muhammad Kaharuddin III, menandai dimulainya acara yang dilanjutkan dengan pengumuman oleh Juru Ara melalui ritual “Bakao”.
Selain dzikir, bakao, dan pengibaran bendera, prosesi ini juga mencakup pengambilan air dari empat sumber mata air sakral dalam upacara Ete Ai Kadewa.
Sumber-sumber air tersebut adalah Ai Awak, Ai Sumer Bater, Ai Tungkup, dan Ai Panemung. Air dari keempat sumber ini memiliki makna mendalam bagi Kesultanan Sumbawa, mencerminkan semangat hidup, kerja keras, penghargaan atas usaha, dan empati dari seorang pemimpin.
“Air ini kemudian disucikan semalam untuk digunakan dalam prosesi Basiram dan Jeruk Ai Oram,” ujar Sekretaris Majelis Adat Lembaga Adat Tana Samawa (LATS), Yuli Andari Merdikaningtyas MA, didampingi Sekretaris Pajatu Adat LATS, Muhammad Ikraman, dan Sekretaris Panitia Pengangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa, Aminuddin MT, dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (27/5/2024).
Prosesi diawali dengan dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Dewan Syara’ Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syukri Rahmat, S.Ag., M.M.Inov. Ritual ini bertujuan untuk memohon perlindungan, kelancaran, dan keselamatan dalam pelaksanaan hajatan Kesultanan Sumbawa.
Setelah doa, panji Kesultanan Sumbawa dikibarkan bersama bendera Merah Putih, melambangkan kesatuan Kesultanan Sumbawa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan komitmen sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan kebudayaan. Panji Macan Puti, lambang Kesultanan Sumbawa, dan Panji Lipan Api, lambang Sultan Sumbawa, juga turut dikibarkan.
Dengan dilaksanakannya ritual-ritual sakral seperti Ete Ai Kadewa, dzikir, bakao, serta pengibaran bendera, prosesi pengangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa secara resmi dimulai. (01)
