Nasional

Mahasiswa FK UMM Hidupkan Posyandu Punden Kramat: Balita Sehat, Ibu Hamil Aman, Lansia Bahagia

148
×

Mahasiswa FK UMM Hidupkan Posyandu Punden Kramat: Balita Sehat, Ibu Hamil Aman, Lansia Bahagia

Sebarkan artikel ini

Nganjuk, Bintangtv.id– Posyandu Punden Kramat tampak lebih ramai dari biasanya. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM) yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) hadir memberikan layanan kesehatan gratis bagi balita, ibu hamil, hingga lansia.

Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan jadwal rutin posyandu, sehingga mahasiswa bisa langsung berkolaborasi dengan kader dan bidan setempat. Suasana menjadi semakin hidup karena adanya sinergi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

iklan

 

Sasaran kegiatan pun menyentuh berbagai kelompok usia. Balita mendapat layanan penimbangan, pengukuran tinggi badan, serta pemantauan tumbuh kembang. Ibu hamil memperoleh pemeriksaan tekanan darah dan konseling gizi kehamilan. Sementara itu, para lansia tampak antusias mengikuti pemeriksaan tekanan darah, edukasi pola hidup sehat, hingga cek kadar gula darah gratis yang difasilitasi mahasiswa FK UMM.

Sejak pagi, warga berdatangan dengan penuh semangat. Para ibu membawa balitanya, ibu hamil ingin memeriksakan kesehatannya, dan para lansia merasa terbantu dengan adanya layanan sederhana tanpa harus pergi jauh ke fasilitas kesehatan. Semua kegiatan berjalan lancar, tertib, dan sesuai standar pelayanan berkat pendampingan kader serta bidan posyandu.

Bagi mahasiswa, pengalaman ini bukan hanya kesempatan mengasah keterampilan klinis dasar, tetapi juga sarana belajar berempati, berkomunikasi, dan memahami kebutuhan masyarakat secara nyata. Mereka menyadari bahwa pengabdian bukan sekadar teori, melainkan aksi nyata yang menyentuh kehidupan warga.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa FK UMM berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin semakin tumbuh. Dukungan kader dan bidan menjadi bukti bahwa gotong royong antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat mampu menciptakan desa yang lebih sehat, peduli, dan mandiri. (06)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *