Sumbawa, Bintangtv.id- Selama enam tahun terakhir, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui program Water for Women (WfW) telah mendukung penguatan akses air dan sanitasi yang berketahanan iklim dan berkesetaraan gender di Kabupaten Sumbawa. Program ini telah mendampingi 8 sekolah dan 26 puskesmas di 32 desa, sekaligus mendorong partisipasi aktif anak perempuan, perempuan, dan penyandang disabilitas.
Dalam acara serah terima program kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah menyampaikan apresiasinya atas kontribusi besar Plan Indonesia dalam mendukung pembangunan yang inklusif, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, penyandang disabilitas, dan lansia.
“Dengan kondisi iklim di Kabupaten Sumbawa yang rentan terhadap kekeringan, kontribusi Plan Indonesia dalam meningkatkan akses air dan sanitasi sangat membantu pencapaian rencana strategis daerah kami,” ujar Bupati Mahmud Abdullah.
Ia juga menyoroti keberhasilan program WfW dalam mendorong pencapaian penting, termasuk penuntasan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan penetapan Sumbawa sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Bupati berharap meskipun program WfW telah berakhir, Plan Indonesia tetap memprioritaskan Kabupaten Sumbawa untuk program-program berikutnya.
Sementara itu, Program Director Plan Indonesia, Herbet Barimbing, menjelaskan bahwa WfW telah memberikan kontribusi nyata, seperti menghadirkan dua unit layanan mobil sedot tinja dan mendampingi kerja sama 17 desa dengan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Selama enam tahun implementasi, program ini telah melibatkan hampir 900 kaum muda, lebih dari 1.800 perempuan, dan lebih dari 360 penyandang disabilitas dalam berbagai inisiatif.
“Program ini menunjukkan bahwa layanan air dan sanitasi yang inklusif dan berketahanan iklim dapat diwujudkan melalui kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat,” ujar Herbet Barimbing.
Melalui program ini, Kabupaten Sumbawa tidak hanya mendapatkan manfaat langsung dari peningkatan infrastruktur, tetapi juga penguatan kapasitas masyarakat dalam menjaga keberlanjutan layanan air dan sanitasi. (01)
