Sumbawa, Bintangtv.id – Kesultanan Sumbawa yang berdiri sejak 30 November 1648 terus berupaya melestarikan tradisi dan budayanya. Sebagai bagian dari upaya ini, Kesultanan Sumbawa akan menggelar Upacara Adat Pengangkatan Datu Rajamuda pada 27-29 Mei 2024 mendatang. Upacara ini merupakan salah satu bentuk nyata pelestarian dan pengembangan budaya Tau ke Tana Samawa.
Rangkaian upacara akan dimulai pada 27 Mei 2024 dengan prosesi Ete Ai Kadewa, pengambilan air dari empat sumber mata air sakral: Ai Awak, Ai Sumer Bater, Ai Tungkup, dan Ai Panemung. Air dari keempat sumber ini memiliki makna mendalam bagi Kesultanan Sumbawa, seperti semangat hidup, kerja keras, penghargaan atas usaha, dan empati dari seorang pemimpin. Air ini kemudian disucikan semalam untuk digunakan dalam prosesi Basiram dan Jeruk Ai Oram,” ujar Sekretaris Majelis Adat Lembaga Adat Tana Samawa (LATS), Yuli Andari Merdikaningtyas MA didampingi Sekretaris Pajatu Adat LATS, Muhammad Ikraman dan Sekretaris Panitia Pengangkatan Datu Rajamuda Kesultanan Sumbawa, Aminuddin MT dikonfrensi pers, Sabtu (25/05/2024).
Dikatakan, pada hari yang sama, akan dilaksanakan Genris Pusaka, yaitu prosesi penyucian Regalia Kesultanan Sumbawa. Di malam harinya, prosesi Satenri Manik akan digelar, di mana Sultan Muhammad Kaharuddin IV memberikan titah kepada Datu Rajamuda untuk mengemban amanah.
Tanggal 28 Mei 2024, prosesi Basiram akan dilaksanakan sebagai simbol penyucian diri calon Datu Rajamuda, Raihan Omar Hasani Priyanto Daeng Mas Madinah, sebelum menerima amanat dan tanggung jawabnya. Prosesi ini melibatkan tujuh perempuan sesepuh Kesultanan Sumbawa yang akan menyucikan Datu Rajamuda dengan air yang telah disucikan sebelumnya.
Puncak acara akan berlangsung pada 29 Mei 2024 dengan Upacara Pengangkatan Datu Rajamuda. Rangkaian prosesi ini meliputi Sanapat Pelasan Kamutar (penyampaian Surat Keputusan), Satenri Manik (titah Sultan), Pasangkeling Sangka Manik (jawaban kesiapan Datu Rajamuda), Sakena Parewa (pemakaian atribut regalia), dan Jeruk Ai Oram (penyucian diri lahir batin).
Masih menurut Yuki Andri, bahwa adat dan budaya Sumbawa bukan hanya milik keluarga Sultan, tetapi milik seluruh masyarakat Sumbawa.
“Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) terbuka untuk siapa saja yang ingin berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan adat dan budaya Sumbawa,” ujarnya.
Pengangkatan Datu Rajamuda ini juga merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Mudzakarah Rea LATS tahun 2022 yang mengamanatkan perlunya keberlanjutan Kesultanan Sumbawa. Bahwa penunjukan Raihan Omar Hasani sebagai Datu Rajamuda adalah hak prerogatifnya. Meskipun Raihan saat ini bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan retail, pengabdiannya kepada Kesultanan Sumbawa akan diwujudkan melalui kontribusi pemikiran dan kerja sama dengan LATS dan masyarakat Sumbawa.
“Dengan demikian, upacara pengangkatan ini tidak hanya sebagai upaya pelestarian budaya tetapi juga sebagai simbol kesinambungan kepemimpinan dan dedikasi dalam memajukan adat dan budaya Tau ke Tana Samawa,” pungkasnya. (01)