iklan
Pendidikan

UTS Student Conference 2024 Hadirkan Expertise Principal Archaeologist dan Praktisi KMUTT Thailand

123
×

UTS Student Conference 2024 Hadirkan Expertise Principal Archaeologist dan Praktisi KMUTT Thailand

Sebarkan artikel ini
Sumbawa, Bintangtv.id- Menggawali event universitas tahun 2024 ini, UTS melalui Direktorat Riset Publikasi dan Inovasi di bawah koordinasi Wakil Rektor III Bidang Riset, Publikasi dan Inovasi UTS telah menggelar kegiatan UTS Student Conference (USC) 2024 yang merupakan agenda tahunan dalam rangka menjaring berbagai potensi mahasiswa dan dosen lewat karya baik penelitian, jurnal, tugas akhir yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga akan lebih banyak lagi Solusi Ala UTS atau SALUTS yang dihasilkan.
Kegiatan tersebut mengusung tema “From Ancient World to Modern Challenges: Intersecting Disciplines for Sustainable Solutions” menghadirkan 2 pembicara utama yakni Prof. Timothy E. Scheffler, B.A., M.A,.Ph.D seorang Principal Archaeologist; tesARCH Services dan Assoc. Prof. Dr. Werasak Surareungchai dari King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT). USC dilaksanakan secara hybrid di Ruang Multimedia STP dan melalui platform zoom cloud meeting yang diikuti 125 peserta pada 05/01/2024.
“Saat ini memaksimalkan kolaborasi dari lintas keilmuan itu sangat diperlukan. Intersecting sebagai salah satu kata kunci dari agenda kita hari ini, tentu diharapkan mampu memberikan solusi dalam menjawab tantangan masa depan,” ucap Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D dalam sambutannya.
Ia menceritakan seperti pengalaman UTS dalam menjalankan program MBKM, seperti UTS Mengajar, PROMER dan lainnya yang membuat disiplin lintas keilmuan bisa menjadi solusi.
“Sebagai contoh dari UTS Mengajar, mahasiswa kami dari Prodi Metalurgi misalnya, diberi kesempatan untuk mengajar walau bukan guru di sekolah tempat program dilaksanakan, mereka bisa berbagi keilmuan mereka, bertukar pikir dengan masyarakat, menyatukan ide,” katanya.
Sesi pertama diisi oleh Prof. Timothy secara online, dengan bahasan meliputi sustainability; environmental, social, economic, political, and aesthetic sebagai dimensi yang bisa diusahakan manusia saat ini tanpa mengorbankan generasi masa depan.
“Sustainability requires a balance between the benefits of people and the planet. activities that guarantee the fulfillment of our needs but at the same time do not sacrifice future generations,” ujar Prof Timothy.
Prof. Timothy juga memberikan penjabaran kaitan bagaimana Arkaeologi mengajarkan kita tentang pola hidup generasi manusia sebelumnya. Kita bisa tahu seperti apa konsep sustainability pada masa itu dan apa yang menyebabkan kemundurannya.
Sehingga, dari situ kita bisa belajar bagaimana agar kekurangan di masa lalu bisa kita perbaiki untuk kebaikan generasi sekarang dan masa mendatang. Menyadari kompleksitas dan menerimanya, berkompromi dengan biaya dari kompleksitas tersebut, dan memperbaiki sistem.
Sesi kedua Prof. Werasak menceritakan tentang berbagai inovasi yang telah Ia lakukan untuk mengupayakan sustainability melalui penelitian-penelitiannya di bidang lingkungan, medis, juga pangan.
“we can start from imagination, dreams, ambitions. Combine with creativity, science to create innovation. Looking into the past means we can see what kind of innovation each generation attempted to support their lives at that time,” tutupnya. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan