Sumbawa, Bintangtv.id – Suasana demokrasi begitu terasa di SMP Negeri 3 Sumbawa, Jalan Dr. Setiabudi, Seketeng, Sabtu (11/10/2025). Sekolah ini menggelar pemilihan Ketua OSIS dengan konsep yang menyerupai pelaksanaan Pilkada, lengkap dengan tahapan seleksi calon, debat kandidat, penyampaian visi-misi, hingga pemungutan suara langsung dan rahasia.
Ada empat calon yang bertarung memperebutkan kursi Ketua OSIS, yakni Nadya Mei Sabrina (nomor urut 1), Eldiffa Khaeratun Hisan Ahmad (nomor urut 2), Wulan Dwikayanti (nomor urut 3), dan Rizky Marvin Pratama (nomor urut 4). Setelah proses pemungutan dan penghitungan suara, Eldiffa berhasil meraih kemenangan telak dengan 305 suara.
Posisi kedua ditempati Wulan Dwikayanti dengan 91 suara, disusul Rizky Marvin Pratama yang memperoleh 38 suara, dan Nadya Mei Sabrina dengan 19 suara. Tercatat ada 8 suara tidak sah dari total 461 pemilih.
Usai ditetapkan sebagai Ketua OSIS terpilih, Eldiffa mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pesta demokrasi sekolah tersebut. Ia juga mengapresiasi para rivalnya yang dinilainya kompak dan sportif.
“Terima kasih kepada teman-teman semua, para guru, dan seluruh warga sekolah yang telah memberikan kepercayaan kepada saya. Mari kita bersama-sama memajukan sekolah melalui kegiatan positif. OSIS adalah wadah kita bersama,” ujar Eldiffa dengan penuh semangat.
Eldiffa mengaku tak menyangka bisa keluar sebagai pemenang, mengingat tiga kandidat lain juga memiliki potensi dan visi yang bagus. Ia bertekad menjalankan sejumlah program yang bermanfaat bagi siswa, salah satunya lomba kebersihan kelas.
“Melalui lomba kebersihan kelas, saya ingin membiasakan teman-teman hidup bersih dan sehat. Harapannya, kebiasaan baik di sekolah ini bisa dibawa ke rumah masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Sumbawa, Andriani, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan pemilihan OSIS ini merupakan bagian dari pembelajaran lintas mata pelajaran dalam tema Suara Demokrasi yang diintegrasikan dalam kurikulum sekolah.
“Kami ingin memberikan pengalaman nyata kepada siswa tentang bagaimana praktik berdemokrasi yang baik. Kegiatan ini merupakan puncak dari pembelajaran ‘Suara Demokrasi’ yang kami alokasikan selama 36 jam pelajaran,” jelas Andriani.
Empat mata pelajaran terlibat dalam kegiatan ini, yakni Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, TIK, dan Matematika. “Lewat kegiatan seperti ini, siswa tidak hanya memahami teori demokrasi, tetapi juga mengalaminya langsung. Mereka belajar bagaimana menjadi pemilih yang cerdas dan menghargai proses,” ujarnya menutup. (01)












