iklan
Umum

Pemda Sumbawa dan Plan Indonesia Gelar Workshop Pengelolaan Sumber Daya Air

189
×

Pemda Sumbawa dan Plan Indonesia Gelar Workshop Pengelolaan Sumber Daya Air

Sebarkan artikel ini

Sumbawa, Bintangtv.id- Workshop Pengelolaan Sumber Daya Air
digelar Pemerintah Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan Yayasan Plan International Indonesia (YPII) di aula Hotel Samawa Transit Kamis (14/12/2023).

 

iklan

Dalam sambutannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa, Varian Bintoro S.Sos, M.Si menyampaikan kontribusi forum pengelolaan sumber daya air sangat diperlukan.

 

Pengelolaan Sumber Daya Terpadu (PSDAT) adalah proses yang ditujukan untuk meningkatkan perencanaan, pengembangan dan pengelolaan air, lahan dan sumber daya demi tercapainya kesejahteraan.

 

Hal ini adalah bentuk upaya bersama antara pemerintah daerah dengan stakeholder lainnya untuk bersama- sama membangun manajemen sumber daya air terpadu agar masyarakat yang mengalami permasalahan air bersih semakin berkurang.

 

Sebab di beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa, air bersih menjadi sesuatu yang mahal dan cukup sulit untuk diperoleh.

 

Hal tersebut tidak lepas kondisi perubahan iklim dan mempengaruhi lokasi tempat tinggal beberapa masyarakat cukup jauh dari sumber air seperti di daerah pegunungan yang tidak memiliki sungai atau di wilayah- wilayah yang kering karena kontur tanah yang tidak begitu subur.

 

“Kerjasama kita semua sangat diperlukan. Kita miliki potensi air tawar yang cukup tinggi.

 

Masalah air bisa menjadi potensi dari hulu ke hilir. Namun kondisi hulu mengalami kerusakan.

 

Kerusakan lingkungan kita lebih besar karena deforestasi sehingga melalui FSDAT diharapkan bisa ada masukan dan rekomendasi kebijakan terkait solusi kedepan,” kata Varian.

 

Semebtara, Provincial Coordinator NTB – Water for Women Project Yayasan Plan International Indonesia, Jatmoko menyampaikan workshop pengelolaan sumberdaya air digelar untuk berkoordinasi dengan para pihak.

 

Melalui kegiatan ini manajemen Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (FSDAT) memastikan terwujudnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Berkesetaraan Gender dan Inklusi sosial di Kabupaten sumbawa hingga kebutuhan dan akses layanan dasar terhadap kebutuhan air terpenuhi tanpa terkecuali atau dikenal dengan istilah no one left behind yang didukung dengan pengelolaan sumber daya air.

 

Forum Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (FSDAT) berupaya menyatukan semua stakeholder di lingkup pemerintah daerah kabupaten, provinsi hingga keterwakilan pemerintah pusat di daerah NTB, akademisi, Forum DAS Provinsi NTB, Forum Penanggulangan Resiko Bencana Provinsi NTB, Kecamatan, Desa, kelompok perempuan, TP- PKK, Kelompok/komunitas, masyarakat pemerhati air, dan lain-lain.

 

“Proses yang kami lakukan kemarin perkuat konservasi sumber daya air, pemanfaatan sumber daya air, dan manajemen daya rusak,” sebut Koko akrab disapa.

 

Selanjutnya, pertemuan ini digagas untuk mendapatkan masukan. Memperkuat rencana aksi kedepan untuk bergerak bersama.

Pemateri dalam kegiatan ini Ditjen PPA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Witono, Kadis LHK NTB Julmansyah S.Hut M.AP, Dr. Ludji Michael Tiwi Kaho, M.Si Dosen Universitas Nusa Cendana Kupang, Dr. Rusdianto (Forum Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Kabupaten Sumbawa) sekaligus Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa.

 

Hadir sebagai peserta yaitu Komisi II DPRD Sumbawa, Sekretaris Bappeda, Bappeda (Bidang PPM), Bappeda (Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan),
Bappeda (Bidang Litbang), Bappeda (Bidang P2EP), Sekretariat Daerah (Bagian Pembangunan), Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, Dinas PMD, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan,
Dinas Kominfotiksandi, Dinas PRKP, Pusat Samawa, Direktur PDAM, Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Samawa, Forum PSDAT Sumbawa, Lembaga Adat Tana Samawa, Kelompok Perempuan PAR, PKK, Solidaritas Perempuan, Forum Koordinasi Kepala Desa, Forum Koordinasi Camat Kabupaten Sumbawa, Forum Lintas Etnis, Forum Disabilitas Sarea, Penerjemah Bahasa Isyarat, TP PKK Kabupaten Sumbawa, Komisi Irigasi Kabupaten (Dinas PUPR), KPH Batulanteh, KPH Ampang Plampang, KPH Ropang, KPH Lunyuk, KPH Puncak Ngengas, TPKSDA Wilayah Sungai Sumbawa, Sumbawa Grow Up, Kepala Desa Kelungkung, RZA, Basnaz, MUI, Badan wakaf dan Media.

 

Sejak 2018, Plan Indonesia melalui program Water for Women (WfW) mendukung Pemda Sumbawa dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat di wilayah tersebut. Khususnya, melalui penerapan STBM yang kesetaraan gender dan menerapkan inklusi sosial (STBM-GESI).

 

Tujuannya, agar layanan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) dapat diakses secara berkelanjutan dan menjangkau semua pihak. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut, pembiayaan air dan sanitasi yang aman merupakan langkah yang tepat,” ujar Stefanus.

 

Tercatat, program WfW telah berhasil menjangkau lebih dari 550.000 partisipan program termasuk kelompok marginal, yakni perempuan, anak perempuan, penyandang disabilitas, dan lansia yang berada di Kabupaten Sumbawa (NTB) dan Kabupaten Manggarai (NTT) sejak Juli 2018 hingga Desember 2022.

 

Program ini juga telah berhasil mengantarkan Kabupaten Sumbawa sebagai kabupaten yang telah mencapai 5 pilar STBM melalui kerja sama yang dengan pemerintah setempat. Kerja sama ini juga mendorong pembiayaan fasilitas WASH yang inklusif dan juga tangguh terhadap krisis iklim. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan