Sumbawa, Bintangtv.id- Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar kegiatan Festival Tunas Bahasa (FTBI) Tingkat Provinsi NTB Tahun 2023 di Kabupaten Sumbawa. Kegiatan yang digelar Kantor Bahasa NTB dalam rangka revitalisasi bahasa daerah ini dilangsungkan di Lantai Kantor III Kantor Sumbawa selama tiga hari mulai tanggal 01 – 03 November 2023.
Kepala Kantor Bahasa NTB Dr. Puji Retno Hardiningtyas, M.Hum., Kamis (02/11/2023) menyampaikan secara umum kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya merevitalisasi bahasa daerah atau usaha pelestarian dan pengembangan bahasa daerah melalui penyaluran pengetahuan bahasa daerah kepada generasi muda.
“Hal ini bertujuan untuk mendorong penggunaan bahasa daerah dalam berbagi bentuk komunikasi. Sehingga Bahasa daerah tetap hidup dan dapat diharuskan,” katanya.
Secara khusus, FTBI Tingkat Provinsi yang dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa dilaksanakan untuk melihat hasil dari pengimbasan pelatihan guru master melalui FTBI yang diselenggarakan sebelumnya di tingkat kecamatan dan kabupaten serta memberi wadah kepada generasi muda untuk menunjukkan kemampuannya berbahasa daerah, khususnya Bahasa Sumbawa dan Bahasa Mbojo (Bima).
Retno, menyebut dalam kegiatan ini terdapat 7 mata lomba yang diselenggarakan, yakni lomba menulis aksara samawa dan mbojo, membaca puisi Bahasa samawa dan mbojo, pidato Bahasa samawa dan Mbojo, menulis cerpen Bahasa Samawa dan Mbojo, bercerita Bahasa Samawa dan Mbojo, komedi tunggal samawa dan mbojo, sakeco samawa dan patu mbojo.
Adapun total peserta sebanyak 160 orang dari SD dan SMP Kabupaten Sumbawa, KSB, Dompu, Bima dan Kota Bima.
“Tentu kita berdoa bersama dalam upaya sungguh-sungguh dalam pelestarian bahasa, khususnya bahsa Sumbawa dan Mbojo. Ini harapan dari Kantor bahas badan pengembangan dan pembinaan Bahasa kepada pemda untuk terus melestarikan bahasa dan sastra daerah melalui pendidikan sekolah dasar dan SMP,” ujarnya.
Dia berharap pemda melalui Dinas Dikbud mampu melahirkan kurikulum muatan lokal sehingga bahasa daerah terus berkobar dan menjadi bahasa Ibu yang tidak bisa disebutkan sebagai bahasa kedua. Dia juga berharap melalui FTBI mampu menggerakkan tidak hanya para guru atau guru master yang sudah dilatih kantor bahasa, namun bisa memberikan pengimbasan yang ebih luas sesuai dengan target yang tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri melalui kantor Bahasa NTB.
Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, mengatakan pentingnya semua pihak peduli akan keberlangsungan bahasa daerah sebagai warisan budaya yang berharga.
“Kita menyadari betapa pentingnya menjaga dan melestarikan bahasa daerah kita. Bahasa daerah adalah cerminan dari identitas dan budaya kita yang kaya. Oleh karena itu, kita ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga bahasa daerah kita,” katanya.
“Melalui Dinas Dikbud, kita berharap dapat menciptakan kurikulum muatan lokal yang mampu memelihara dan mengembangkan bahasa daerah kita. Bahasa daerah bukan hanya bahasa kedua, tapi menjadi bahasa Ibu yang kita cintai dan banggakan,” imbuhnya.
Pemda mendukung upaya Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk menggerakkan tidak hanya para guru, tetapi juga masyarakat secara lebih luas.
“Ingatlah, pelestarian bahasa daerah adalah tanggung jawab bersama. Mari kita lestarikan bahasa daerah kita, sehingga kekayaan budaya kita akan terus berkobar dan menjadi kebanggaan kita semua,” pungkasnya. (01)
Post Views: 227