Sumbawa, Bintangtv.id- Perhelatan event dunia Motor Cross Grand Prix (MXGP) Samota Sumbawa NTB seri ke-10 yang akan digelar 23-25 Juni 2023 tinggal menghitung hari.
Wakil Ketua 1 DPRD Sumbawa, Drs Mohamad Ansori berharap dengan adanya kejuaraan dunia MXGP Samota ini akan dapat membawa ekspektasi yang tinggi dalam mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Dengan banyaknya gagasan dan adanya event dunia MXGP ini, sumbawa kedepan harus menggeliat. Termasuk datangnya Investor ekonominya akan menggeliat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat, sehingga harapan untuk bisa mensejahterakan masyarakat dapat tercapai,” ujar Waka Ansori kepada, Rabu (31/05/2023).
Dari pengamatan DPRD, saat ini belum kelihatan sektor mana yang menonjol Saat MXGP, yang bisa menghasilkan PAD yang meningkat. Berapa rupiah yang didapatkan.
“Dalam hitungan ilmu bisnis, dengan kita mengeluarkan modal yang sedikit saja harus meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Kalau kemarin kita menganggap bahwa tanah adalah modal, maka berapa milyar yang masuk dengan investasi tanah itu,” kata Ansori yang juga Ketua DPC Gerindra Sumbawa ini.
Kemudian lanjut Ansori yang juga Koordinator Komisi II bidang Ekonomi dan Industri DPRD Sumbawa ini, dari sisi pendapatan, semua sektor ini sudah mampu kembalikan berapa Milyar dan lamanya berapa tahun.
Semestinya kata Ansori, dihitung dulu dengan cermat, jangan sampai mengembalikan pinjaman dari modal lagi.
“Kalau saya menganggap bahwa selama dua kali perhelatan MXGP ini harus ada PAD yang didapatkan untuk mengembalikan pinjaman. Kalau pendapatan rendah maka pengembalian dari modal lagi. Dan ini tidak baguslah, kalau itu terjadi sama dengan tidak produktif,” jelas Waka Ansori.
Demikian juga break event pointnya berapa tahun? Dengan pinjaman 50an Miliar maka duit yang seharusnya kembali dari pendapatan minimal 50an miliar juga.
Berdasarkan penjelasan Pemda, terang Waka Ansori, bahwa pinjaman daerah dikembalikan dengan dua tahap yakni selama 20 bulan. Dan ini uang nya dari mana, apakah dari pendapatan.
Kalau demikian berarti produktif. Tapi kalau dari APBD atau dana transfer DAU maka tidak produktif. Dinas terkait harus bergerak cepat secara bersama-sama seperti Pariwisata, Perdagangan, Pertanian mengelola potensi yang ada sehingga PAD meningkat.
“Jika menghasilkan PAD maka itu produktif dan event Internasional MXGP ini bisa membuat sumbawa dalam waktu yang demikian cepat membangkitkan ekonominya dan masyarakat dapat merasakan manfaat lebih,” terang Ansori.
Sebaliknya lanjut Ansori, kalau malah menjadi lahan tidur, dan hanya menjadi sebuah euphoria para ASN atau pejabat daerah saja, dan tidak dapat menggerakkan sektor lain seperti Dinas Pariwisata yang seharusnya punya terobosan menata objek wisata, Dinas Koperasi UMKM Perindag bagaimana pusat oleh- oleh, Kuliner khas Sumbawa yang dapat membuat tamu terkesan sehingga bisa kembali lagi, demikian pula kualitas produk yang dijual termasuk penginapan atau hotelnya maka event ini sia-sia belaka.
“Untuk itu, kami mendorong agar pendapatan dari sektor pajak hotel, restoran, hiburan reklame dan lainnya bisa bertambah atau naik, bukan turun. Karena seharusnya semakin banyak tamu dan orang yang datang nilai pajak atau pendapatan daerah naik. Kalau Badan Pendapatan atau Bapenda tidak mampu melaporkan meraih peningkatan maka ini kinerjanya kurang baik,” urai Ansori.
“Kami di DPRD tidak hanya menyoroti pelaksana atau Panitia penyelenggara MXGP saja namun juga Dinas- dinas yang ada agar dapat memaksimalkan ikutannya sebagai multiplayer efek dari adanya Event dunia tersebut,” tegas Ansori.
Waka Ansori berharap, hal ini dapat menjadi perhatian Pemerintah Daerah terhadap sektor pendapatan, seperti pengaruh penjualan tanah (BPHTB), Parkir.
“Event internasional ini kita jadikan pemantik atau pemicu majunya bidang lainnya di daerah, kalau tidak berpengaruh, maka sekali lagi percuma saja kita adakan event, apalagi investasi yang telah dilakukan sangat besar,” pungkas pengusaha sukses ini. (01)