Sumbawa, Bintangtv.id- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sumbawa, NTB, melaksanakan Sosialisasi Perlindungan Anak di Sekolah dengan tema “Stop Bullying,” “Stop Pernikahan Usia Dini,” “Wujudkan Sekolah Ramah Anak,” dan “Sukseskan Wajib Belajar 12 Tahun.”
Kegiatan ini dimulai di SMPN 1 Batulanteh dan dihadiri oleh seluruh siswa, guru, tenaga kependidikan, serta Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa.
Kepala SMP Negeri 1 Batulanteh, menyampaikan terima kasih kepada DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa atas penyelenggaraan sosialisasi perlindungan anak di sekolah.
Kegiatan ini dipandu oleh Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa, Jannatulfala SAP, yang didampingi oleh Tati Haryati SPsi, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa.
“Sosialisasi ini membahas berbagai aspek perlindungan anak, termasuk penanganan kasus bullying,” kata Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa, Jannatulfala SAP, Senin (02/10/2023).
Jannatulfala, menjelaskan bahwa bullying adalah tindakan penindasan yang dilakukan secara sadar dan disengaja oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti dan menakuti. Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti fisik, prejudisial, finansial, cyber, dan verbal.
“Tindakan bullying fisik, seperti mendorong dan memukul, sering terjadi di lingkungan sekolah dan dapat meninggalkan bekas luka pada korban. Prejudisial bullying, yang mengejek ras atau golongan tertentu, juga harus diwaspadai. Selain itu, financial bullying memaksa korban untuk mengeluarkan uang atau barang berharga mereka,” katanya.
Sosialisasi juga membahas cyberbullying, yang terjadi di media sosial dan internet, serta verbal bullying, yang melibatkan penghinaan dan ancaman. Jika seorang anak menjadi korban bullying, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan sosial.
“Untuk mencegah dan mengatasi bullying, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Jannatulfala menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif,” ungkapnya.
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Sumbawa juga berharap agar SMPN 1 Batulanteh menjadi Sekolah Ramah Anak dan mengingatkan siswa untuk tidak melakukan pernikahan dini serta menyelesaikan pendidikan minimal sampai dengan kelas 12 SMA.
Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviani, berharap agar sekolah-sekolah di wilayah ini dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Perlindungan anak harus menjadi prioritas utama, termasuk pencegahan bullying dan pernikahan usia dini.
Wabup juga mengajak siswa untuk aktif dalam melawan bullying, melaporkan kasus bullying yang mereka saksikan, dan membantu teman-teman mereka yang menjadi korban. Orang tua juga diminta untuk mendukung anak-anak mereka dalam memahami pentingnya pendidikan dan menyelesaikan setidaknya sampai kelas 12 SMA.
“Dengan kerjasama dari semua pihak, diharapkan Kabupaten Sumbawa dapat menjadi tempat yang ramah bagi anak-anak, menciptakan generasi yang gemilang dan berkeadaban. Semoga informasi ini bermanfaat dan membawa dampak positif dalam melindungi anak-anak di Kabupaten Sumbawa,” pungkas wabup. (01)