Sumbawa, Bintangtv.id- Komunitas Slankers Sumbawa berbangga. Karena keberadaan mereka dipandang istimewa. Setidaknya itu yang tersirat dari gelaran Reses II Masa Sidang kedua Gahtan Hanu Cakita (GHC) yang digelar di Pewe Cafe, Kamis (20/7/23).
Politisi muda Golkar itu, menjadikan aspirasi mereka sebagai prioritas utama. Karena komitmennya sejak awal menginginkan kemajuan yang besar bagi mereka, saudaranya.
“ 5 tahun pertama baru awal, jalannya kita masing-masing panjang. Saya ingin kemajuan yang jauh lebih besar buat diri kalian. Tetap berkarya, tetap menjadi orang sosial di tengah kalian, jangan cari keributan, karena kalian tempatnya orang damai. Tetap jadi diri sendiri,” kata Aan di hadapan komunitas pemuda kreatif tersebut.
Miing, salah satu anggota Komunitas Slankers Sumbawa menyampaikan rasa harunya atas perhatian GHC selama ini. Menurutnya sudah banyak sentuhan yang dialamatkan kepada Komunitasnya. Karenanya membesarkan GHC ke depan, menjadi salah satu cara menyampaikan rasa terimakasih.
“Abang satunya satunya teman kita. Terimkasih, karena banyak jatuh bangun bersama kami,” ujarnya.
Adul, Anggota Komunitas Slankers lainnya juga mengutarakan apresiasinya kepada GHC. Harapannya, GHC tetap menjadi orang yang humbel dan tetap konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Beberapa aspirasi yang mengemuka dalam reses tersebut. Pertama terkait belum adanya fasilitas/wadah olahraga skateboards di Kabupaten Sumbawa. Padahal olahraga ini kian diminati di Sumbawa. Kedua, aspirasi di bidang musik. Khususnya terkait minimnya fasilitas studio musik.
Menanggapi aspirasi soal belum adanya fasilitas olahraga skateboards, untuk bisa merealisasikan itu, GHC mendorong komunitas Slankers untuk terlebih dahulu melengkapi administrasi komunitasnya.
“Saya dukung kalian lengkapi administrasi dari komunitas kalian. Jadi harus terstruktur jelas sehingga bisa mendapatkan hak sebagai komunitas,”jelasnya.
Sedangkan soal minimnya fasilitas Studio musik, ia mendorong untuk bisa memanfaatkan fasilitas panggung digital. Misalnya youtube.
“Untuk musik, bingung cari studio, bagi saya musisi bukan hanya tentang tampil di panggung. Sekarang sudah bergeser. Panggung digital misalnya Youtube bisa menjadi oriented. Dulu panggung manual. Belum digital. Sekarang panggung digital. Mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan zaman,” terangnya. (01)