Headline

Harga Beras di Sumbawa Masih di Atas HET, Tim Satgas Pangan NTB Turun Sidak ke Pasar dan Distributor

143
×

Harga Beras di Sumbawa Masih di Atas HET, Tim Satgas Pangan NTB Turun Sidak ke Pasar dan Distributor

Sebarkan artikel ini

Sumbawa, Bintangtv.id – Tim Satgas Pengendalian Harga Beras Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Polda NTB dan Satgas Pangan Nasional melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar dan pabrik beras di Kabupaten Sumbawa. Langkah ini diambil menyusul temuan harga beras yang masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Sidak dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda NTB, Kombes Pol FX. Endriadi, SIK, didampingi Kasat Reskrim Polres Sumbawa, AKP Dilia Pria Firmawan STM., SIK. Tim gabungan yang terdiri dari unsur Bapanas, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, dan Bulog ini memulai sidak di Pasar Brang Biji dan Pasar Seketeng, kemudian dilanjutkan ke beberapa pabrik dan distributor beras seperti PT Pajar Atiga Putra (169) di Desa Jorok, PT Surya Lima Satu Mandi (SLSM) di Lape, serta UD Tanya Dhefyan di Moyo Utara.

iklan

“Kami menemukan harga beras medium dan premium di pasaran masih di atas HET. Untuk beras medium seharusnya Rp 13.500 per kilogram dan premium Rp 14.900, tetapi di lapangan masih dijual lebih tinggi,” ungkap Kombes Endriadi.

Menurutnya, setelah dilakukan penelusuran, kenaikan harga di tingkat pedagang disebabkan oleh harga pasokan dari distributor yang juga sudah meningkat. Karena itu, tim Satgas berdialog langsung dengan pihak distributor dan pedagang agar segera menyesuaikan harga sesuai ketentuan.

“Kami sudah sepakat dengan para distributor untuk melakukan penyesuaian harga. Tujuannya agar masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga wajar,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rinna Syawal, menekankan pentingnya sinergi lintas instansi dalam menjaga stabilitas harga pangan.

“Satgas ini terdiri dari unsur kepolisian, perdagangan, ketahanan pangan, dan Bulog. Kami ingin memastikan harga beras di pasar tetap sesuai aturan. Dari hasil pantauan, harga tinggi di Sumbawa disebabkan pasokan dari distributor memang sudah mahal,” jelasnya.

Rinna menambahkan, pihaknya telah meminta distributor untuk menyesuaikan harga jual agar rantai pasok tetap sehat. “Kita ingin semua pihak diuntungkan. Petani tetap mendapat harga layak, pedagang memperoleh margin wajar, dan masyarakat bisa membeli beras dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Turut hadir dalam sidak tersebut Kadis Perdagangan NTB Jamaluddin Maladi ST, MT, Kadis Pangan NTB Aidil Furqon, Sekdis Pangan Kabupaten Sumbawa Syaihuddin SP, Kepala Bulog NTB dan Bulog Sumbawa, serta perwakilan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa.

Sidak gabungan ini menjadi langkah preventif pemerintah untuk mencegah pelanggaran distribusi pangan dan menstabilkan harga beras di pasaran menjelang akhir tahun. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *