Politik pemerintahan

Dulu Jualan Bakso, Kini Punya 14 Kamar Kos: Kisah Ibu Tangguh yang Hidupnya Berubah karena Tambang AMNT

86
×

Dulu Jualan Bakso, Kini Punya 14 Kamar Kos: Kisah Ibu Tangguh yang Hidupnya Berubah karena Tambang AMNT

Sebarkan artikel ini
Sumbawa Barat, Bintangtv.id– Siapa sangka, wilayah yang dulu hanya mengandalkan hasil kebun dan laut kini menjelma menjadi pusat geliat ekonomi baru di Pulau Sumbawa.
Kehadiran tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, bukan hanya meninggalkan jejak industri, tapi juga mengubah nasib ribuan orang, termasuk seorang ibu tangguh bernama Mujiati.
Mujiati, Pemilik Mess Barokah, warga RT 01, RW 01, Gang Jeruk, Desa Bukit Damai, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, tahu persis bagaimana sulitnya bertahan hidup sebelum adanya perusahaan tambang.
Ia menceritakan sebelum ada tambang, sebagian warga mencari nafkah dengan berjualan kecil kecilan. Bertani dan melaut adalah satu-satunya pilihan, tapi hasilnya pas-pasan, bahkan sering kali tak cukup.
Namun, keadaan itu berubah setelah perusahaan tambang masuk. Salah satunya PT AMNT.
PT. AMNT mengambil alih operasional tambang dari PT Newmont Nusa Tenggara pada 2016.
“Sejak ada PT AMNT ekonomi di Maluk mulai menggeliat. Wilayah seperti Jereweh dan Sekongkang, Taliwang, juga ikut terdampak. Memang sempat lesu saat pandemi COVID-19, tapi kini sudah pulih dan terus berkembang,” kata Mujiati, istri almarhum H. Atim Nuryanto, dengan mata berkaca-kaca mengenang perjuangan hidupnya, saat berbincang dengan Bintangtv.id, Minggu (5/10/2025).
Kini, Mujiati tidak lagi sekadar menggantungkan hidup dari berjualan bakso. Ia memberanikan diri membangun rumah kos yang ditujukan untuk para pekerja tambang dan pendatang. Tak disangka, usahanya berkembang pesat. Empat belas kamar kontrakan yang ia miliki kini selalu penuh.
“Alhamdulillah berkat adanya PT AMNT ekonomi saya naik, saya bisa menafkahi anak-anak walaupun menjadi single parent,” ucapnya dengan senyum tulus.
Pendapatan dari kos yang mencapai jutaan rupiah tiap bulan menjadi tumpuan utama untuk membesarkan kedua anaknya, Nur Atikah dan Ernawati. “Saya bersyukur, bisa menyekolahkan anak-anak dengan layak. Itu kebahagiaan terbesar bagi saya,” tambahnya.
Dan bagi Mujiati, keberadaan AMNT bukan hanya soal tambang, tapi tentang kesempatan hidup lebih layak, tentang keberanian bangkit setelah kehilangan suami, dan tentang doa seorang ibu yang ingin melihat anak-anaknya sukses.
“Alhamdulillah, saya bisa nafkahi anak anak saya. Bisa sekolahkan anak anak. Dan Alhamdulillah sekarang mereka semua sudah berkeluarga,” katanya.
“Terima kasih PT AMNT. Saya berharap program-programnya terus digulirkan, khususnya yang menyentuh masyarakat lingkar tambang dan masyarakat Pulau Sumbawa,” tutup Mujiati.
Kisah Mujiati hanyalah secuil dari potret perubahan besar yang terjadi di lingkar tambang. Banyak warga yang sebelumnya hidup dalam keterbatasan, kini berani membuka usaha, dari kos-kosan, warung makan, hingga jasa transportasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa Barat, Slamet Riadi, S.Pi., M.Si., mengungkapkan bahwa keberadaan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) tidak hanya berfokus pada kegiatan operasional tambang, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, PT AMNT aktif menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Universitas Mataram, dalam berbagai riset terkait lingkungan, ekowisata, dan sosial ekonomi. Perusahaan tambang tersebut juga menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan.
“Mereka menjalankan program peningkatan kapasitas guru PAUD dan SD, serta menyediakan beasiswa vokasi di bidang mekatronika, teknik industri, perhotelan, dan lainnya. Upaya ini tentu meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal,” jelas Slamet Riadi.
Ia menambahkan, langkah tersebut berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal.
“Kami melihat penyerapan tenaga kerja lokal yang cukup tinggi pada tahun 2024 dari adanya tambang PT AMNT ini,” ujarnya.
Berdasarkan data umum ketenagakerjaan tahun 2024, jumlah penduduk KSB tercatat 153.575 jiwa, dengan penduduk usia kerja sebanyak 110.690 jiwa. Dari jumlah tersebut, angkatan kerja mencapai 83.750 jiwa, terdiri dari 81.160 jiwa bekerja dan 2.600 jiwa menganggur. Sementara itu, 26.940 jiwa masuk kategori bukan angkatan kerja.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) KSB pada 2024 berada di angka 75,66 persen, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hanya 3,10 persen.
“Angka ini menunjukkan bahwa peluang kerja di daerah, khususnya dari sektor tambang dan program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan PT AMNT, mampu menekan angka pengangguran,” katanya.
Masih menurut Slamet Riadi, keberadaan tambang PT. AMNT, selain menyerap tenaga kerja lokal, beberapa daerah lain juga ikut merasakan dampaknya dari penyerapan tenaga kerja tersebut.
“Banyak warga dari beberapa daerah datang bekerja ke Sumbawa Barat. Hal ini tentu membawa berkah salah satunya bagi pemilik kos kosan dan kontrakan yang selalu penuh dan menjadi sumber mata pencaharian bagi mereka,” tutup Meta, sapaan  akrab kadis.
Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communication Amman Mineral Internasional, menegaskan bahwa keberadaan AMNT tidak bisa dilepaskan dari komitmen terhadap masyarakat.
“Seluruh program yang dijalankan kami koordinasikan erat dengan pemerintah daerah. Mulai dari riset lingkungan, pengembangan ekowisata, hingga program penurunan stunting, semua diarahkan untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat Sumbawa Barat,” ujarnya.
Hari ini, Maluk, Jereweh, dan Sekongkang bukan lagi sekadar daerah pinggiran. Kehadiran tambang telah menjadikan wilayah ini sebagai simbol kebangkitan ekonomi dan harapan baru. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *