Sumbawa, Bintangtv.id – Kecamatan Moyo Hulu, yang dikenal sebagai wilayah strategis dengan mobilitas tinggi dan populasi yang cukup besar, mendesak hadirnya pasar tradisional sebagai penunjang utama aktivitas perekonomian warga.
Hingga kini, belum ada pasar permanen di kecamatan tersebut yang dapat melayani kebutuhan masyarakat maupun menjadi wadah distribusi hasil pertanian lokal.
Ketua Forum Komunikasi Badan Permusyawaratan Desa (FK BPD) Kecamatan Moyo Hulu, Irfan Dwi Putra, SE., Rabu (18/06/2025), menyampaikan bahwa keberadaan pasar sudah menjadi kebutuhan mendesak. Pasar diharapkan bisa menjadi pusat ekonomi yang mendukung kebutuhan harian masyarakat sekaligus tempat menjual hasil pertanian, terutama dari sektor hortikultura.
“Di Moyo Hulu belum ada pasar tradisional. Ini menyulitkan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pokok dan menjual hasil bumi mereka. Pasar akan menjadi titik penting untuk memperkuat ekonomi lokal,” jelas Irfan yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Desa Batu Bulan.
Senada dengan itu, Sekretaris FK BPD Moyo Hulu, Irwansyah, S.Pd., M.Si., menyoroti tingginya aktivitas mobilitas ekonomi di wilayahnya. Sebagai jalur lintas strategis yang menghubungkan beberapa kecamatan di zona selatan seperti Ropang, Lantung, Lenangguar, Lunyuk, hingga Orong Telu, Moyo Hulu dinilai sangat layak untuk memiliki pasar sendiri.
“Posisi geografis Moyo Hulu sangat strategis. Banyak kendaraan pengangkut hasil bumi melintas setiap hari. Jika ada pasar, perputaran ekonomi akan meningkat, bukan hanya untuk warga Moyo Hulu, tapi juga untuk kecamatan-kecamatan tetangga di selatan Sumbawa,” ungkap Irwan.
Mereka menambahkan bahwa saat ini terdapat lahan milik Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang sangat potensial dijadikan lokasi pasar. Lahan tersebut berada di Jalan Lintas Sumbawa–Lunyuk KM 12, tepatnya di Dusun Bina Karya, Desa Leseng, dengan luas sekitar tiga hektare. Lokasi ini dinilai ideal karena berada di jalur utama dan cukup dekat dengan masyarakat dari berbagai wilayah.
“Jika pasar ini terbangun, ia bisa menjadi pasar penyangga bagi Pasar Seketeng yang ada di pusat kota Sumbawa Besar. Masyarakat dari Moyo Hulu dan selatan Sumbawa tak perlu lagi menempuh perjalanan jauh hanya untuk belanja kebutuhan pokok,” imbuhnya.
Guna memastikan aspirasi ini benar-benar mewakili kebutuhan masyarakat, FK BPD Kecamatan Moyo Hulu telah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh BPD dari 12 desa serta mengundang FK2D (Forum Kepala Desa) dalam forum bersama. Hasilnya, seluruh elemen desa sepakat mendorong percepatan pembangunan pasar tradisional di Moyo Hulu.
“Kami harap Pemerintah Kabupaten Sumbawa dapat mempertimbangkan dan merespons usulan ini secara serius. Pasar bukan hanya soal fasilitas, tapi soal penguatan ekonomi rakyat,” pungkasnya. (01)












