Olahraga

Setelah Ditabrak Mobil dan Salah Jalur, Pelari Cilik Asal Sumbawa Didiskualifikasi

69
×

Setelah Ditabrak Mobil dan Salah Jalur, Pelari Cilik Asal Sumbawa Didiskualifikasi

Sebarkan artikel ini

Sumbawa, Bintangtv.id – Pelari cilik andalan Sumbawa, Rayya Sulastri bernasib naas. Juara dua pelajar se-Pulau Sumbawa di Dompu sebulan yang lalu ini mengalami kecelakaan saat mengikuti Lomba Lari 4-5K Aleteia Fun Run City 2025 di Mataram, Kamis, 27 Februari 2025.

 

iklan

Siswa kelas 3 SDN Labuhan Sumbawa tersebut ditabrak mobil saat melakukan pemanasan bersama para peserta lainnya di jalur start sesaat sebelum lomba dimulai.

Rayya sempat masuk di kolong mobil dan berhasil diselamatkan anggota polisi yang kebetulan piket tepat di gerbang belakang Mapolda NTB.

 

Meski mengalami luka memar bagian pelipis hingga telinga kiri, luka lecet di bokong dan lutut, namun Rayya yang didampingi ayahnya bersikeras untuk mengikuti lomba lari sejauh 4 Kilometer untuk kategori pelajar SD.

 

Rayya yang menangis dan memaksa untuk berlomba menolak dibawa ke RS Bhayangkara. Akhirnya Rayya diijinkan dan menjadi salah satu dari ratusan peserta.

 

Rayya yang dikenal sebagai pelari tak tertandingi seusianya, melesat cepat saat dilepas dari garis start. Jauh meninggalkan peserta sebayanya. Tak lama, Rayya berlari kencang menuju garis finish diikuti beberapa pelari lainnya yang cukup berjarak di belakangnya.

 

Namun keberhasilan Rayya menjadi yang tercepat dianulir dan dinyatakan diskualifikasi. Pihak panitia mengatakan, Rayya salah jalur dibuktikan dengan dua pita yang dikantongi. Seharusnya ada 4 pita. Pita-pita itu disiapkan panitia setiap 1 kilometer yang harus diambil para pelari. Kecewa sudah pasti.

 

Menurut Rayya dan beberapa peserta, saat berlari sejauh 2 kilometer, ada salah seorang yang diduga panitia mengarahkan mereka ke jalur lain. “Kami taunya berlari cepat. Dan orang itu arahkan saya ke jalan yang ternyata salah,” kata Rayya sembari mengusap air matanya.

Heri, Official Kontingen Sumbawa didampingi beberapa tim lainnya, mengajukan protes. Sebab ada dua pelari Sumbawa tingkat SD selain Rayya yaitu Fahri dan Rafi yang berhasil juara 1 dan 2 didiskualifikasi karena melakukan kesalahan yang sama. “Ini sudah jadi keputusan dan telah disepakati dalam. technical metting. Para pelari harus mencapai garis dengan mengantongi 4 pita,” kata panitia membela diri.

 

Sementara Heri menilai penyelenggara Lomba Lari 4-5K Aleteia Fun Run City 2025, tidak profesional. Selain lokasi lomba sempit, tidak steril juga rawan kecelakaan. Karena kendaraan dibiarkan bebas melalui jalur tersebut. Panitia juga tidak memberikan tanda yang jelas bagi para pelari sehingga membuat peserta tersesat. Ini dialami pelari yang dari luar Mataram dan belum mengetahui medan.

Secara terpisah, Vina–pemilik mobil yang menabrak Rayya menyampaikan permohonan maaf. Ia menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan itu dengan membawa dan membiayai perawatan Rayya di RS Bhayangkara tempatnya bekerja.

Rayya telah mendapat perawatan medis di RS Bhayangkara setelah mengikuti lomba. Sebab sakit di kepala dan tulang pinggulnya mulai terasa sakit. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *