iklan
Ekonomo Bisnis

Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq Suarakan Keprihatinan Terkait Kelangkaan Gas Elpiji

40
×

Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq Suarakan Keprihatinan Terkait Kelangkaan Gas Elpiji

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Bintangtv.id – Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq, SH, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait kelangkaan gas elpiji yang semakin dirasakan masyarakat.

 

iklan

Dalam pernyataannya pada Kamis, 15 Agustus 2024, di Jakarta, Rafiq mengungkapkan bahwa kelangkaan ini berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama sektor usaha kecil dan menengah yang sangat bergantung pada gas elpiji.

 

“Kami telah menerima banyak keluhan terkait dengan kelangkaan dan mahalnya gas elpiji. Saya memberikan perhatian dan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Sumbawa yang telah berkoordinasi dengan Pertamina Badas mengenai masalah ini. Sekarang, tinggal kita kawal hasil komunikasi tersebut sambil tetap memantau kondisi di lapangan,” ujarnya.

 

Rafiq menegaskan pentingnya Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa untuk menanggapi masalah ini dengan serius. Ia menekankan perlunya sosialisasi yang tepat kepada masyarakat untuk mencegah keresahan yang lebih besar.

 

“Apapun masalahnya, sosialisasikan kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan keresahan,” tambahnya.

 

Ketua DPRD ini juga memahami betapa sulitnya masyarakat memenuhi kebutuhan dasar akibat kelangkaan gas elpiji. Ia menyoroti bahwa gas elpiji merupakan bahan bakar utama bagi banyak rumah tangga untuk memasak dan keperluan sehari-hari lainnya.

 

“Kelangkaan ini dapat mengganggu aktivitas ekonomi mereka dan mengancam mata pencaharian,” imbuh Rafiq.

 

Rafiq mengharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa untuk melakukan investigasi mendalam guna mengetahui penyebab kelangkaan ini. Ia menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap distribusi gas untuk mencegah penyelewengan dan memastikan pasokan gas elpiji sampai ke masyarakat.

 

“Pemerintah Daerah harus terus berkoordinasi dengan Pertamina dan melakukan investigasi, apakah kelangkaan ini disebabkan oleh distribusi yang tidak merata, penimbunan, atau faktor lainnya. Ini yang harus kita clearkan,” tutupnya. (05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan