iklan
Umum

Data NDCC PKS,  Johan Rosihan Geser HMS dengan Selisih 2.818 Suara

224
×

Data NDCC PKS,  Johan Rosihan Geser HMS dengan Selisih 2.818 Suara

Sebarkan artikel ini
Sumbawa, Bintangtv.id – Pasca Pemilihan Suara Ulang (PSU) di beberapa kecamatan wilayah Bima, Kota Bima, Dompu dan Sumbawa, Sabtu 24 Februari 20242, memastikan siapa Caleg DPR RI Dapil NTB 1 yang meraih kursi.
Berdasarkan hasil Tabulasi Suara yang dikelola oleh Nasional Data Command Center (NDCC) Partai Keadilan Sejahtera, mengungkap tiga besar partai peraih suara terbanyak. Yaitu PKB dengan Caleg Magdalena, Nasdem untuk Mori Hanafi dan PKS untuk Johan Rosihan. Hasil tabulasi suara ini sekaligus mengakhiri perebutan kursi antara PKS dan PAN.
Ketua Tim Pemenangan Johan Rosihan, Amrullah, dalam jumpa pers yang dihadiri Caleg DPR RI H. Johan Rosihan ST, Minggu (25/2) memastikan hal itu. Berdasarkan 100 hasil C1 yang dikelola NDCC PKS, menyebutkan perolehan suara empat partai politik.
Posisi pertama diraih PKB dengan 189.734 suara, posisi kedua Nasdem 97.039 suara, ketiga PKS 96.127 suara dan keempat PAN 93.309 suara. Dari hasil ini terdapat selisih 2.818 suara antara PKS dan PAN.
Perolehan suara ini ungkap Amrullah, Johan Rosihan satu-satunya petahana yang berhasil mempertahankan kedudukan sebagai anggota DPR RI. Sedangkan koleganya, Dr. H. Muhammad Syafruddin (HMS) harus tergeser. Dalam tabulasi ini juga mengungkap bahwa PKB berhasil menang di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu.
Sedangkan PKS di dua kabupaten yakni Sumbawa dan Sumbawa Barat. Sementara Nasdem runner up di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Kemudian PAN runner-up di Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Johan Rosihan didampingi Ketua DPD PKS Sumbawa, Muhammad Takdir SE M. M.Inov, dan Pengurus PKS, Adizul Sahabuddin SP., MM, menyatakan rasa syukur atas perolehan tersebut. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat Pulau Sumbawa yang telah menjadi bagian dari perjuangan untuk kemenangan ini.
Kemenangan tersebut menurutnya, merupakan hasil kerja panjang dan melelahkan dalam rangka menjaga harkat dan demokrasi. Ia mengakui suasana kompetisi ini sangat dinamis. Ada suasana yang benar benar alami dan ada yang diciptakan. Mulai dari munculnya Magdalena yang cukup fenomenal hingga terjadi saling klaim kemenangan. Kondisi ini memberikan pelajaran agar tidak berputus asa sampai titik akhir.
“Pengumuman ini bukan klaim kemenangan tapi sebagai pertanggungjawaban kami kepada publik bahwa inilah hasil kerja saksi saksi kami di lapangan,” ujar Johan Rosihan.(01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan