Headline

Pemerintah Ajak Masyarakat Bersama Sama Melakukan Perlindungan Sumber  Mata Air

183
×

Pemerintah Ajak Masyarakat Bersama Sama Melakukan Perlindungan Sumber  Mata Air

Sebarkan artikel ini
Sumbawa, Bintangtv.id- Pemerintah Kabupaten Sumbawa, mengajak maayarakat dan pemerintah desa untuk bersama sama menjaga simber mata air di wilayah masing masing, dengan cara tidak melakukan perabahan hutan.
“Perlindungan mata air tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah baik itu pemerintah desa hingga pemerintah pusat, hal itu adalah tanggungjawab bersama untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan agar debit air tidak berkurang drastis saat kemarau,” kata Lalu Suharmaji Kertawijaya, Asisten 2 Setda Kabupaten Sumbawa, Selasa (26/09/2023).
Dikatakan, masih maraknya perambahan dan pembalakan liar sehingga membuat hutan gundul hingga degradasi hutan berdampak pada jumlah titik-titik mata air kian berkurang. Berkurangnya titik tersebut tentu berdampak pada berkurangnya debit air tanah sebagai sumber mata air masyarakat.
“Sekarang di Kabupaten Aumbawa  titik-titik yang sebelumnya sudah terdata di seluruh wilayah bahkan bisa dikatakan sudah minus atau berkurang,” kata Lalu Suharmaji.
Doketahui, lanjut Asisten 2, saat  ini kewenangan dari pusat kepada provinsi terhadap pengelolaan sumber mata air berlaku penuh sejak tahun 2017 dan 2018.
“Akan tetapi pemerintah desa melalui dana desa dapat berperan dalam menjaga serta melestarikan sumber titik-titik mata air dengan melakukan eksplorasi pada sumber titik-titik mata air sudah sangat berkurang,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, jika ini tidak dilakukan segera mungkin dikhawatirkan pada sepuluh atau dua puluh tahun kedepan debit air di desa-desa yang pernah ada terancam menipis bahkan hilang.
“Bahkan juga ada sumber air bersih warga yang ada di desa-desa tidak dapat digunakan karena sumber airnya tersumbat maupun tidak terawat karena itu dibutuhkan kerjasama dan kesadaran semua pihak untuk sama-sama menjaga,” katanya lagi.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga hutan masih sangat minim bahkan terkesan tidak peduli. Semakin banyak kegiatan masyarakat mengalihfungsikan hutan sebagai lahan pertanian jagung maka akan semakin banyakhutan yang digunduli.
“Lembalakkan liar masih terjadi sehingga menyebabkan  hutan rusak dan mata air berkurang,” pungkasnya. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan