Sumbawa, Bintangtv.id- Guna mensejahterakan Petani serta mengalihkan kebiasaan masyarakat dari menanam jagung ke menanam bawah merah, pemerintah melalui kementerian pertanian menurunkan program UPLAND di kabupaten sumbawa.
Dalam program ini, para petani diberikan fasilitas bibit terbaik siap tanam, kemudian diberikan perbaikan jalan tani, sumur bor, obat-obatan untuk tanaman, perpipaan, traktor, mesin pompa, Hans prayer, roda tiga, truk untuk mengangguk hasil panen hingga menyedian gudang untuk menampung hasil bahkan petani juga mendapat peningkatan kapasitas sebagai petani bawang.
“Alhamdulillah, Program Upland ini sudah berjalan sejak tahun 2021 dan banyak petani yang telah sukses dari hasil menanam bawang merah ini,” ujar Kadis Pertanian, Ir Ni Wayan Rusmawati, M.Si.
Program ini kata kadis, hanya diberikan kepada dua kabupaten yakni Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Lombok Timur.
Di Sumbawa Lanjut Kadis ada sekitar 80 persen masyarakat asli Sumbawa yang mendapat program tersebut sisanya adalah pendatang yang sudah lama menetap di sumbawa yang sudah menjadi penduduk Sumbawa yang dibuktikan dengan KTP serta kepemilikan lahan pribadi.
Sementara untuk mendapatkan program ini melalui beberapa tahapan yakni tahapan CPCL dan prediksi data, kemudian kepemilikan lahan pribadi serta memiliki kelompok tani yang terdaftar di simultan.
“Ada verifikasi lapangan bersama pemerintah desa, BPP dan PPL,” jelasnya.
Adapun kendala yang dihadapi untuk mengalihkan kebiasaan petani dari senang menanam jagung ke menanam bawang dikarenakan perawatan tanam jagung tidak terlalu rumit sedangkan menanam bawang meskipun waktunya hanya 2 bulan namun butuh perhatian yg lebih mulai olah tanah sampai panen dan tiap hari harus dilakukan pengecekan lapangan terutama terhadap hama penyakit dan rumput yang akan menghambat berkembangnya umbi bawang. “Dan ini perlu perhatian khusus ibaratnya kita merawat bayi,” katanya.
Meski demikian ungkap Kadis Wayan, saat ini animo petani sudah mulai banyak yang mau mengalihkan dari kebiasaan menanam jagung beralih menjadi petani bawang merah.
“Seperti kita lihat di daerah paling kering di Sepayung, kecamatan Plampang dimana animo masyarakat sangat tingg, mereka tidak dapat bantuanpun sudah mulai mencoba beli bibit sendiri hingga 100 kg dan hasilnya 1 sampai 2 ton bisa dijual dan sebagian bisa digunakan untuk bibit yang akan datang,” katanya lagi.
“Petani kita sekarang sudah mulai mengembangkan walau 0 persen 5 ha atau 0 persen 25 ha namun hasilnya 2,5 sd 5 ton dalam waktu 2 bulan dengan harga sekarang 25 ribu per kg tinggal dihitung keuntungan nya. Dan ini harus tetap kita support, kalau tidak sekarang kapan lagi kita mencoba,” ungkap kadis.
Tahun ini kementrian pertanian memberikan bantuan untuk kabupaten sumbawa dengan total lahan seluas 845 ha ditambah 600 ha dan seluruhnya 1.445 ha sampai tahun 2026.
Sementara, Wakil Bupati Sumbawa, Hj Dewi Noviany, S.Pd,. M.Pd,. menambahkan, hingga saat ini, Program Upland yang diberikan oleh kementrian pertanian untuk kabupaten sumbawa ada seluas 845 hektar yang tersebar di 15 kecamatan, 35 Desa dengan 84 kelompok tani dan tenaga kerja yang terserap sebanyak 5.063 orang.
Tidak hanya itu lanjut Wabup, di tahun 2024 mendatang, kementrian pertanian akan kembali memberikan bantuan untuk kabupaten sumbawa lebih kurang 600 hektar dan ditambah dengan sisa dana pengadaan seluas 45 hektar.
“Total 845 hektar ditambah 600 hektar sehingga seluruhnya berjumlah 1.445 hektar hingga tahun 2026 mendatang. Untuk itu kami pemerintah daerah memohon support dan dukungan masyarakat sumbawa agar program ini lancar dan sukses sehingga kabupaten sumbawa dapat menjadi pusat atau sentra bawang merah di Indonesia,” pungkas wabup. (02)