Sumbawa, Bintangtv.id – Bupati Sumbawa menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas terselenggaranya Musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Sumbawa, Sabtu (27/5/2023).
Bupati berharap melalui Musda yang mengangkat tema “Mencerahkan Sumbawa, Memajukan NTB” ini Muhammadiyah dapat meningkatkan peran aktifnya dalam mengabdi kepada umat, bangsa dan negara. Tetap teguh memegang komitmen untuk meraih kejayaan Islam, kemajuan intelektual, serta solidaritas kebangsaan dan kemanusiaan.
“Saya selaku pimpinan daerah ingin mengajak kita semua untuk menjadikan Musda Muhammadiyah ke-9 ini sebagai sarana refleksi terhadap perjalanan dan aktivitas Muhammadiyah, sekaligus melakukan upaya penguatan bagi kemajuan Muhammadiyah ke depan,” kata Bupati yang diwakili Sekda Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM saat membuka Musda tersebut di Aula Sribonyo Universitas Sumbawa.
Untuk diketahui ungkap Bupati, Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau 18 November 1912, merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia. Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang Kyai Alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari Kota Santri Kauman Yogyakarta.
Dalam melintasi zaman selama lebih dari satu abad, ungkap Bupati, Muhammadiyah senantiasa hadir sebagai gerakan Islam yang istiqomah mengemban misi dakwah dan tajdid untuk mewujudkan peradaban yang utama. Muhammadiyah terus menjadi salah satu pendorong bagi peningkatan kehidupan ke-Islaman, kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan.
Muhammadiyah dapat menjadi sarana pencerdasan, pencerahan, dan perubahan peradaban. Semua itu, tentu diarahkan bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, adil, sejahtera dan bermartabat.
“Sebagai bagian dari gerakan Islam moderat, saya berharap ke depan Muhammadiyah dapat memberikan masukan dan solusi terhadap permasalahan pembangunan di daerah kita dalam posisi sebagai mitra pemerintah daerah. Saya merasa bahwa kiprah Muhammadiyah dalam pembangunan harus terus dioptimalkan di masa mendatang. Meski demikian, kita akui bahwa selama ini Muhammadiyah telah banyak berkiprah dan memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat khususnya di Tana Samawa, salah satunya dengan telah dibangunnya Rumah Sakit Muhammadiyah di Jalan Hasanuddin, di samping sarana-sarana lainnya seperti pendidikan dan panti asuhan. Kondisi ini pada gilirannya, tentu akan turut mendukung program utama pemerintah daerah, yakni mendukung pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Dalam hal pengamalan ajaran Islam, lanjut Bupati, Muhammadiyah juga diharapkan lebih berperan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang syari’at Islam yang benar, yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits. Sebab saat ini banyak sekali aliran-aliran yang menyempal dari substansi ajaran Islam. Mereka mengenakan pakaian Islam, namun aqidahnya sangat jauh berbeda dari aqidah Islam yang sebenarnya.
Bukan hanya dalam masalah aqidah, dalam hal akhlaq pun, banyak sekali umat Islam yang terbawa arus sehingga moralitasnya tergerus. Kemerosotan akhlaq dan degradasi moral yang sangat akut terjadi di mana-mana,” katanya.
“Kita sering menyaksikan di media-media massa, betapa generasi muda islam kerap menjadi korban narkoba, pergaulan bebas, dan pengaruh lgbt yang akhir-akhir ini hangat diperbincangkan. Itu semua sangat membahayakan masa depan para generasi penerus kita,” tandasnya.
Karena itu, Bupati mengajak seluruh kader Muhammadiyah bersama dengan pemerintah daerah untuk memerangi penyakit-penyakit masyarakat tersebut. Disamping itu, para kader Muhammadiyah untuk terus mengembangkan dan menyebarluaskan watak dan kepribadian seorang muslim yang utuh (kaffah), memiliki potensi kepemimpinan yang baik, dan memiliki pandangan jauh ke depan (futuristic) dalam menghadapi berbagai macam tantangan.
“Gerakan muhammadiyah juga dituntut untuk dapat memberikan pemahaman tentang Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, memberikan teladan bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan kasih sayang. Pemahaman ini tentunya harus diimplementasikan dalam setiap sikap dan tindakan yang dilakukan para kader Muhammadiyah,” pungkasnya. (01)